AS Desak Irak Hentikan Ketergantungan pada Iran

Rabu, 12 Desember 2018 - 20:44 WIB
AS Desak Irak Hentikan Ketergantungan pada Iran
AS Desak Irak Hentikan Ketergantungan pada Iran
A A A
BAGHDAD - Menteri Energi Amerika Serikat (AS), Rick Perry mendesak Irak untuk mengurangi ketergantungan pada Iran dan membuka sektor energinya sendiri untuk investasi Amerika. Hal itu disampaikan Perry saat melakukan kunjungan ke Baghdad.

Kunjungan itu dilakukan ketika AS mencoba mengisolasi Iran melalui sanksi yang menargetkan sektor bisnis dan keuangannya. Presiden AS, Donald Trump mengatakan, Iran tidak mematuhi perjanjian nuklir 2015.

Irak terperangkap dalam posisi yang sulit karena terus membutuhkan suplai enegri dari Iran untuk menggerakkan ekonominya sendiri, meskipun ada sanksi baru terhadap tetangganya. Tetapi Perry menandai momen ini sebagai matang untuk investasi AS di sektor energi Irak.

"Waktunya telah tiba bagi Irak untuk melepaskan ketergantungannya pada orang lain dan bergerak maju menuju kemandirian energi sejati," kata Perry dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (12/12).

"Saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa Amerika dan komunitas bisnisnya siap membantu Anda dalam upaya itu," sambungnya.

Irak diberikan pembebasan 45-hari oleh AS pada bulan November untuk terus membeli gas Iran sebelum menghadapi konsekuensi yang serius. Sebagian besar ahli setuju bahwa sebelum Irak dapat menghentikan impor dari Iran, diperlukan setidaknya satu tahun untuk menemukan sumber daya alternatif, apakah mengembangkan sektor gas alaminya sendiri atau mengimpor dari produsen lain.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4474 seconds (0.1#10.140)